Nol Emisi Mustahil Tercapai Jika IKN Menjadi Kawasan Industri
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah mencanangkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai kawasan ramah lingkungan dengan konsep nol emisi atau net zero emission (NZE).
Pakar Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan cita-cita menjadi nol emisi mustahil terwujud jika IKN juga difungsikan sebagai kawasan industri.
Menurut dia, syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai NZE adalah 100 persen pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT), 0 persen karbon dari kendaraan bermotor dengan BBM fosil, dan 0 persen pencemaran lingkungan dari asap pabrik.
“Untuk mencapai 100 persen pembangkit EBT, PLN harus membangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar dengan kapasitas sebesar 50 Mega Watt dan tambahan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),” kata Fahmy, Kamis (15/8).
Sedangkan untuk mendukung pengembangan operasional kendaraan listrik, setidaknya PLN harus membangun ekosistem smart electric vehicle dalam rangka mewujudkan sarana transportasi ramah lingkungan yang menjangkau seluruh wilayah IKN.
“PLN juga harus membangun PLN Hub yang akan menjadi episentrum ekosistem transisi energi dan digitalisasi pertama sekaligus terbesar di Indonesia,” katanya.
Menurut Fahmy, selama IKN dikembangkan sesuai dengan desain awal sebagai pusat pemerintahan, konsep smart city dan green city akan dapat diwujudkan.
Akan tetapi, jika desain kemudian bergeser selain sebagai pusat pemerintahan,misalnya juga menjadi kawasan industri dengan mengundang sebanyak-banyaknya investor asing, konsep smart city dan green city mustahil diwujudkan.
Pakar ekonomi energi dari UGM Fahmy Radhi menilai IKN tidak akan bisa mencapai nol emisi jika difungsikan sebagai kawasan industri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News