Hasil Studi: Merokok dapat Menggangu Kualitas Tidur, Ini Alasannya
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Merokok ternyata bukan hanya menyebabkan penyakit berat seperti kanker, tetapi juga bisa berdampak pada kualitas tidur seseorang.
Dalam sebuah penelitian di National Library of Medicine berjudul Smoking as A Risk Factor for Sleep-Disordered Breathing, disebutkan 811 orang dewasa perokok memiliki risiko mendengkur 2,3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa perokok memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan pernapasan saat tidur daripada orang yang tidak pernah merokok.
Perokok berat memiliki risiko terbesar sedangkan mantan perokok tidak berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan saat tidur.
Asap rokok ternyata menyebabkan peradangan pada membran mukosa (selaput lendir) yang memicu pembengkakan dan peningkatan postnasal drip, yaitu lendir ekstra yang terasa di bagian belakang hidung dan tenggorokan.
Dampaknya, jalan napas menjadi lebih sempit sehingga aliran udara lebih bergejolak.
Neurologis dari Univesitas Minnesota Minneapolis, Brandon Peters mengatakan bahwa gangguan saluran napas bagian atas, terutama hidung dan tenggorokan, dapat meningkatkan gangguan jalan napas sehingga menyebabkan suara dengkuran yang tidak menyenangkan.
"Risiko ini meningkat di kalangan perokok,” kata dia.
Sebuah hasil studi menyebut bahwa kebiasaan merokok dapat menurunkan kualitas tidur seseorang karena saluran perpasaran jadi terganggu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News