Hasil Studi: Merokok dapat Menggangu Kualitas Tidur, Ini Alasannya

Senin, 21 Maret 2022 – 15:35 WIB
Hasil Studi: Merokok dapat Menggangu Kualitas Tidur, Ini Alasannya - JPNN.com Jogja
Ilustrasi - Berhenti Merokok salah satu cara menghindari penyakit kanker kepala dan leher. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Merokok ternyata bukan hanya menyebabkan penyakit berat seperti kanker, tetapi juga bisa berdampak pada kualitas tidur seseorang.

Dalam sebuah penelitian di National Library of Medicine berjudul Smoking as A Risk Factor for Sleep-Disordered Breathing, disebutkan 811 orang dewasa perokok memiliki risiko mendengkur 2,3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa perokok memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan pernapasan saat tidur daripada orang yang tidak pernah merokok. 

Perokok berat memiliki risiko terbesar sedangkan mantan perokok tidak berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan saat tidur.

Asap rokok ternyata menyebabkan peradangan pada membran mukosa (selaput lendir) yang memicu pembengkakan dan peningkatan postnasal drip, yaitu lendir ekstra yang terasa di bagian belakang hidung dan tenggorokan. 

Dampaknya, jalan napas menjadi lebih sempit sehingga aliran udara lebih bergejolak.

Neurologis dari Univesitas Minnesota Minneapolis, Brandon Peters mengatakan bahwa gangguan saluran napas bagian atas, terutama hidung dan tenggorokan, dapat meningkatkan gangguan jalan napas sehingga menyebabkan suara dengkuran yang tidak menyenangkan. 

"Risiko ini meningkat di kalangan perokok,” kata dia. 

Sebuah hasil studi menyebut bahwa kebiasaan merokok dapat menurunkan kualitas tidur seseorang karena saluran perpasaran jadi terganggu.
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News