Ingin Bikin Ekowisata Bertaraf Internasional, Dengarkan Saran Guru Besar UGM
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pariwisata berbasis sumber daya alam lokal atau ekowisata sedang menjadi tren untuk menarik minat wisatawan mancanegara.
Sudah banyak contoh negara yang berhasil mengembangkan ekowisatanya sehingga berkontribusi terhadap pemasukan negara.
Misalnya, di Afrika ada Rwanda yang pernah dikunjungi 94.000 wisatawan dalam setahun dan menghasilkan 18,7 juta dolar.
Indonesia sendiri memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekowisata karena memiliki sumber daya alam yang milimpah dan menarik minat wisatawan dunia.
Indonesia memiliki 50 Taman Nasional berbasis tropis, memiliki biodiversitas yang sangat kaya, memiliki enam situs warisan dunia, enam jaringan cagar biosfer dunia, dan lain sebagainya.
Desa wisata di Indonesia sendiri tak kalah banyak jumlahnya. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat pada 2021 terdapat 1.831 desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Guru Besar Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PsDK) FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Janianton Damanik mengatakan ada tujuh tren produk yang bisa dikembangkan sebagai kunci penting untuk menciptakan desa ekowisata bernilai tinggi.
Tren tersebut antara lain memiliki safari dan cagar alam lokal yang terjaga kelestariannya dan berkarakter nirlimbah.
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekowisata. Ini saran dari guru besar UGM Prof Janianton Damanik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News