Sayang Sekali, Indonesia Tak Bisa Ambil Peran Menghentikan Perang Rusia-Ukraina
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Perang yang sedang terjadi antara Rusia dan Ukraina semakin memanas dan belum ada tanda-tanda bakal berhenti atau gencatan senajata.
Negara-negara eropa yang pro terhadap Ukraina bahkan sudah mengirimkan berbagai bantuan persenjataan agar bisa menghadapi pasukan Rusia.
Di Indonesia sendiri, saat ini sedang berlangsung forum Group of Twenty atau G20 yang fokus membahas isu-isu perekonomian pascapandemi Covid-19.
Baca Juga:
Sebagai Presidensi G20, banyak pihak yang berharap pemerintah Indonesia bisa berperan penting untuk menghentikan perang Rusia-Ukraina.
Pengamat perdagangan ekonomi dunia dan politik internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Riza Noer Arfani mengatakan pemerintah Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan posisi sebagai tuan rumah G20 untuk mencari solusi atas konflik tersebut.
Indonesia sendiri telah mengundang Rusia sebagai salah satu peserta G20, meskipun diprotes oleh negara-negara eropa.
Menurut Riza, Indonesia bisa mengajak Rusia dan sekutunya seperti China dan Turki untuk membahas dampak ekonomi global yang ditimbulkan akibat perang.
“Memang tema G20 tahun ini recover together, recover stronger untuk perbaikan ekonomi yang lebih sistematik dan kuat pascapandemi. Namun, saatnya menunjukkan secara nyata prinsip politik bebas aktif Indonesia. Apalagi, dalam pembukaan UUD 1945 kita berkomitmen menjaga perdamaian dan ketertiban dunia,” kata Riza, dikutip dari laman resmi UGM.
Pengamat politik internasional dari UGM menyayangkan Pemerintah Indonesia yang tak bisa memanfaatkan momen forum G20 untuk menghentikan perang Rusia-Ukraina.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News