Bahaya Mengonsumsi Tempe dengan Campuran Kertas, Bisa Muntah Darah
Menurutnya, Tim Peneliti Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada sukses mengembangkan Smart Agricultural Enterprise (SAE) untuk kedelai lokal berbasis penerapan IPTEK.
Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) itu mengatakan bahwa budidaya kedelai program SAE per hektare mampu menghasilkan 3,2 - 4,2 ton, sementara budidaya konvensional hanya menghasilkan menghasilkan 1,4 - 2,3 ton kedelai per satu hektare lahan.
“Ini bisa dimaknai bahwa ketersediaan kedelai lokal menjadi meningkat tajam dan mampu menekan keberadaan kedelai impor. Maka, petani perlu mengalihkan bahan baku kedelai impor ke kedelai lokal,” pungkasnya. (mcr25/jpnn)
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi UWM Yogyakarta Prof Ambar Rukmini menjelaskan bahaya mengonsumsi tempe dengan campuran kertas. Bisa muntah darah, loh.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News