DKPP Bantul Mengecek Ternak Sumber Kasus PMK di Sleman, Hasilnya...
jogja.jpnn.com, BANTUL - Beberapa waktu lalu Kabupaten Sleman mencatatkan sembilan kasus ternak dengan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kasus tersebut diduga berasal dari ternak domba yang dibeli dari wilayah Baturetno, Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Menyikapi adanya temuan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul sudah mengambil sampel hewan ternak lainnya di wilayah tersebut untuk diuji di Balai Besar Veteriner Yogyakarta.
Kepala DKPP Bantul Joko Waluyo mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya kasus PMK menyusul kejadian di Baturetno.
"Kami lebih intensif melakukan pengawasan dengan adanya kejadian di kemarin. Kami belum menemukan ternak di Bantul yang positif PMK, tetapi akan lebih intensif lagi dalam mengawasi," kata Joko, Rabu (25/5).
Menurut dia, ternak jenis domba dari tempat penampungan Baturetno yang positif terinfeksi PMK setelah dibeli warga Sleman, didatangkan pedagang dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Kami sudah membentuk Satgas dan Tim Unit Reaksi Cepat (URC) di masing masing puskeswan (pusat kesehatan hewan). Kami mengintensifkan pengawasan di tempat-tempat penampungan ternak maupun di pasar hewan," katanya.
Dia mengatakan hingga saat ini Tim Satgas Pangan bersama unsur Polri di Bantul telah memeriksa lebih dari 5.000 ternak di tempat penampungan ternak, kandang ternak, pasar hewan.
DKPP Kabupaten Bantul bergerak cepat seusai ditemukannya kasus ternak dengan PMK di Slema yang dibeli dari wilayah Baturetno. Begini hasilnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News