PMK Merebak, Permintaan Daging Sapi Menurun, Pemkab Gunungkidul Bergerak
jogja.jpnn.com, GUNUNGKIDUL - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti ternak telah menyebabkan permintaan daging sapi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turun 30 persen.
Masyarakat diduga enggan membeli daging sapi di pasar rakyat karena khawatir dengan penyebaran kasus PMK.
Dinas Perdagangan Gunungkidul bergerak cepat untuk mengantisipasi semakin menurunnya daya beli masyarakat akan daging sapi.
Baca Juga:
"Salah satu upaya mempertahankan daya beli dan konsumsi daging sapi, kami meningkatkan pemantauan dan pengawasan untuk memastikan kualitas daging sapi yang dijual tetap aman untuk dikonsumsi," kata Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Perdagangan Gunungkidul Sigit Haryanto, Selasa (7/6).
Ia mengatakan dalam pengawasan ini, Dinas Perdagangan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH).
"Mereka yang mengetahui kualitas daging sapi. Kami berusaha mempertahankan permintaan daging dan memberikan kepastian bahwa daging sapi aman dikonsumsi," katanya.
Sigit juga mengatakan harga daging sapi di pasaran terpantau mengalami penurunan.
Namun, penurunan terbilang tipis dibanding harga normalnya di kisaran Rp 130 ribu per kilogram.
Kasus PMK pada ternak telah menyebabkan daya beli masyarakat akan daging sapi menurun 30 persen. Dinas Perdagangan Gunungkidul langsung ambil langkah tegas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News