DPKH Gunungkidul Butuh Rp 500 Juta untuk Menanggulangi Wabah PMK
jogja.jpnn.com, GUNUNGKIDUL - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul masih terus berupaya meredam laju penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menjelang Hari Raya Kurban, butuh kerja ekstra agar virus tersebut tidak makin menyebar dan menyebabkan kerugian bagi peternak.
Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti mengatakan pihaknya membutuhkan anggaran paling tidak Rp 500 juta untuk menanggulangi PMK.
"Anggaran tersebut untuk pembelian obat-obatan dan operasional vaksinasi," kata Wibawanti, Selasa (21/6).
Wibawanti mengatakan selama ini pihaknya telah berusaha menekan angka penularan dengan berbagai metode, seperti menutup pasar hewan, memperketat lalu lintas ternak, dan pemberlakuan syarat berupa kelengkapan surat keterangan kesehatan hewan bagi ternak yang hendak dibawa masuk atau keluar.
Hingga saat ini, DPKH Gunungkidul mencatat ada 330 sapi yang suspek PMK.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana penanganan bila menemukan ternak suspek PMK dan sosialisasi pencegahan PMK," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widyastuti mengatakan vaksin untuk ternak PMK belum tiba di Gunungkidul.
DPKH Gunungkidul mengajukan anggara Rp 500 juta menangani masalah PMK yang makin mengkhawatirkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News