Dokter Hewan UGM Ungkap Cara Menangani Wabah PMK
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu wilayah yang memiliki kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.
Puluhan ternak telah terkonfirmasi PMK berdasarkan hasil laboratorium, sementara ribuan lainnya memiliki ciri identik atau suspek PMK.
PMK Pada ternak memiliki ciri-ciri antara lain demam tinggi, nafsu makan hilang, produksi air liur yang berlebihan, terbentuknya lepuh berisi cairan pada mukosa mulut, hidung, bibir, dan lidah.
Selain itu, tampak luka pada kaki, kuku, dan sela-sela jari sehingga hewan enggan bergerak, pincang, dan kuku mengelupas.
PMK di Jogja telah menyebabkan harga ternak anjlok, harga daging sapi di pasaran menjadi mahal, dan timbul kekhawatiran masyarakat karena sebentar lagi akan tiba hari raya kurban.
Oleh karena itu, Fakultas Kedokteran Hewan Universtias Gadjah Mada (UGM) memberikan beberapa tips atau rekomendasi bagaimana caranya mengatasi wabah PMK.
Menurut pakar virologi molekuler FKH UGM Prof Aris Haryanto, pada dasarnya PMK pada ternak bisa disembuhkan dengan terapi suportif, yaitu memberikan vitamineral dan feed suplemen.
Selain itu, perlu juga dilakukan terapi gejala dengan memberikan penurun panas, penghilang rasa nyeri, dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Yogyakarta menjadi salah satu wilayah dengan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tinggi. Bagaimana cara menanganinya?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News