Dokter Hewan UGM Ungkap Cara Menangani Wabah PMK
“Hewan yang terinfeksi dapat mengeluarkan virus melalui cairan vesikel, air liur, susu, urine, dan feses. Virus dapat dikeluarkan satu sampai dua hari sebelum hewan menunjukkan gejala klinis,” ujar Prof Aris dalam keterangannya kepada wartawan.
Menurut dia, PMK memang sangat mengkhawatirkan karena virus penyebabnya bisa bertahan berbulan-bulan di dalam tubuh hewan.
"Hewan penderita PMK dapat mengeluarkan virus baru selama 50 jam dan menular ke ternak lain di sekitarnya pada radius 100 kilometer,” katanya.
Dekan FKH UGM Prof Teguh Budipitojo mengungkapkan bahwa ada beberapa rekomendasi kepada peternak dan pemerintah daerah.
Usulan penanggulangan wabah PMK adalah dengan membentuk satuan tugas yang fokus pada penghentian penyebaran virus penyebab PMK melalui tindakan karantina, pengawasan dan pembatasan lalu lintas ternak, serta penutupan pasar hewan.
Selain itu, ujar Prof Teguh, perlu dilakukan penyemprotan disinfektan ke kandang ternak, peralatan, dan kendaraan yang diduga terkontaminasi.
Beberapa jenis disinfektan yang efektif membunuh virus penyebab PMK di antaranya sodium hydroxide 2 persen, sodium carbonate 4 persen, citric acid 0.2 persen, acetic acid 2 persen, sodium hypochlorite 3 persen, potassium peroxymonosulfate 1 persen, dan chlorine dioxide.
Untuk meningkatkan kekebalan ternak yang rentan tertular PMK, Teguh mengusulkan adanya program vaksinasi massal dan mitigasi pada daerah yang belum tertular.
Yogyakarta menjadi salah satu wilayah dengan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tinggi. Bagaimana cara menanganinya?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News