Kasus PMK di Sleman: Ribuan Ternak Suspek, 41 Mati, 8 Disembelih
jogja.jpnn.com, SLEMAN - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin marak menyusul ribuan ternak diduga terjangkiti atau suspek PMK.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Sleman, kasus PMK di daerah itu diperkirakan telah menjangkiti 2.759 ekor ternak.
Plt Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP3 Kabupaten Sleman Drh. Nawangwulan mengatakan 26 ekor telah terkonfirmasi positif PMK berdasarkan uji laboratorium, sementara 2.733 lainnya suspek PMK.
"Dari jumlah tersebut, 2.612 ekor masih sakit, 98 sembuh, 41 mati dan delapan ekor dipotong paksa," kata Nawangwulan, Rabu (22/6).
Dia mengatakan pemilik ternak terpaksa memotong delapan ekor sapi anakan atau pedet karena suspek PMK dengan kondisi yang parah.
"Kalau virus menyerang di kaki dan kondisinya sudah parah, sapi itu bisa ambruk sehingga sapi dipotong paksa daripada mati," katanya.
Menurut dia, daging ternak yang terkena PMK masih bisa dikonsumsi dengan catatan bagian getah bening dan bagian-bagian mulut (cingur) maupun kuku yang terkena virus harus dibuang.
"Sedangkan untuk bagian jeroan masih aman dikonsumsi," katanya.
Kasus PMK di Kabupaten Sleman telah menjangkiti ribuan ternak, menyebabkan 41 ekor ternak mati, dan delapan ekor terpaksa disembelih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News