KPK ke Gedung Kepatihan Yogyakarta, Sri Sultan HB X Bilang Begini

Menurut Ngarasa Dalem, operasi tangkap tangan (OTT) hanya akan menyelesaikan satu kasus, tetapi edukasi sejak dini dan berkelanjutan akan menyelamatkan bangsa dari bahaya laten korupsi.
Sri Sultan secara tegas tidak akan menolerir ASN maupun pejabat di DIY yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
Kemudian, ia juga memastikan tidak akan menghalangi penyidik KPK untuk melaksanakan tugasnya apabila di DIY terdapat oknum yang dicurigai melakukan praktik korupsi.
“Kalau itu dilakukan ya berhadapan dengan hukum. Itu konsekuensinya dan saya tidak akan melakukan apa pun untuk membantunya," tegasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX telah mengingatkan bahwa soal ‘Takhta untuk Rakyat’.
Menurutnya, slogan itu seharusnya diresapi dan dimaknai oleh seluruh pemimpin di DIY dalam bekerja melayani rakyat.
“Warga DIY Anda punya tauladan. Mari kita kembalikan antikorupsi tahta untuk rakyat dengan komitmen melayani rakyat. Edukasi sejak dini dan berkelanjutan akan menyelamatkan bangsa ini dari bahaya korupsi," tutur dia.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bisa menjadi momentum memerangi korupsi secara intensif untuk membangun bangsa yang beradab dan bermartabat.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron hadir langsung di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Kamis (30/6).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News