Kesaksian Ibu Siswi SMAN 1 Banguntapan yang Diduga Dipaksa Berjilbab

Kepala Disdikpora DIY Suhirman mengungkapkan bahwa guru-guru yang diperiksa membantah ada pemaksaan berjilbab.
"Cuma mencontohkan dan mengajari cara memakai jilbab. Jadi, enggak ada (pemaksaan)," kata Suhirman, Selasa (2/8).
Guru BK SMAN 1 Banguntapan, kata dia, mengaku hanya menawarkan kepada salah satu siswi kelas X mengenai cara memakai jilbab karena siswi itu mengaku belum terbiasa memakai jilbab.
Setelah siswi tersebut menyetujui, lanjut Suhirman, guru BK kemudian mengajarkan cara menggunakan jilbab.
"Itu pun tidak langsung dipakaikan. Artinya, guru BK waktu itu sudah mengonfirmasi kepada siswinya untuk memakaikan jilbab," ujar Suhirman.
Meski demikian, Disdikpora DIY belum memutuskan apakah ada pelanggaran atau tidak terkait kasus tersebut.
Ombudsman DIY-Jateng juga tengah meminta keterangan dari empat guru SMAN 1 Banguntapan, yaitu dua guru BK, guru agama dan wali kelas. (mar3/jpnn)
Ibu dari siswa SMAN 1 Banguntapan yang diduga dipaksa berjilbab akhirnya buka suara. Begini pernyataan lengkapnya.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News