Strategi Baru Pemkot Yogyakarta untuk Mengerem Inflasi
Menurut dia, sebagian besar kebijakan inflasi yang disusun saat ini lebih ditujukan untuk merespons kondisi atau dinamika pasar yang biasanya bersifat sesaat.
Baca Juga:
Oleh karena itu, lanjut dia, dibutuhkan strategi jangka panjang sebagai road map pengendalian inflasi daerah yang bisa disusun berdasarkan hasil riset pola konsumsi masyarakat di Kota Yogyakarta.
“Kelompok masyarakat di Kota Yogyakarta cukup beragam dan ada tambahan dari mahasiswa luar daerah hingga wisatawan yang datang. Tentunya, perilaku konsumsi mereka juga berbeda-beda sehingga perlun kajian secara menyeluruh,” katanya.
Sebagai kota konsumen, distribusi barang yang lancar untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Kota Yogyakarta menjadi faktor penting untuk pengendalian inflasi.
“Jika distribusi lancar, pasokan barang di Kota Yogyakarta akan terjaga dan harga di pasar bisa dikendalikan," ucapnya.
Terlebih lagi, ada tiga pasar tradisional di Kota Yogyakarta yang menjadi barometer pemantauan inflasi, yaitu Pasar Beringharjo, Kranggan dan Demangan.
Kenaikan harga bahan pokok di tiga pasar tradisional itu otomatis akan mempengaruhi tingkat inflasi secara umum di seluruh DIY.
Keberadaan kios Segoro Amarta di Pasar Beringharjo, Kranggan, dan Demangan juga perlu dikuatkan kembali sebagai dukungan psikologis untuk pengendalian harga bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional.
Pemkot Yogyakarta sedang merancang strategi baru untuk mengendalikan laju inflasi di Kota Jogja. Angka inflasi di Yogyakarta lebih tinggi dari capaian nasional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News