Tolong, Pemerintah Jangan Menaikkan Harga BBM, Dampaknya Fatal

Minggu, 21 Agustus 2022 – 19:30 WIB
Tolong, Pemerintah Jangan Menaikkan Harga BBM, Dampaknya Fatal - JPNN.com Jogja
Dampak kenaikan harga BBM Bersubsidi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jogja.jpnn.com - Pemerintah pusat berencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar.

Kenaikan harga itu dianggap mendesak untuk mengurangi beban subsidi dari pemerintah untuk BBM.

Namun, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai bahwa kenaikan BBM akan membuat laju inflasi tak terkendali.

Oleh karena itu, Fahmy berkesimpulan bahwa kebijakan menaikkan harga BBM tahun ini tidak tepat.

"Kenaikan harga pertalite dan solar yang proporsi jumlah konsumennya di atas 70 persen sudah pasti akan menyulut Inflasi," kata Fahmy melalui keterangan tertulis pada Minggu (21/8).

Ia menyadari bahwa beban APBN untuk subsidi energi makin membengkak hingga mencapai Rp 502,4 triliun.

Jumlah tersebut bahkan bisa mencapai di atas Rp 600 triliun kalau kuota pertalite ditetapkan sebanyak 23 ribu kilo liter akhirnya jebol.

Meski demikian, jika harga pertalite dinaikkan hingga mencapai Rp 10.000 per liter, kontribusi terhadap inflasi diperkirakan mencapai 0,97 persen sehingga inflasi tahun berjalan bisa mencapai 6,2 persen yoy (year on year).

Pakar ekonomi energi UGM Fahmy Radhi menyarankan pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM tahun ini. Dampaknya fatal.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News