Mahasiswa UGM Terapi ODGJ dengan Kesenian Menyimpul Benang

Ghazy mengatakan bahwa warga binaan di Panti Kajembaran sering merasa bosan karena kurangnya aktivitas sehingga mereka berinisiatif menambah aktivitas ODGJ di sana.

“Selain sebagai pengisi waktu luang, makrame  juga dapat difungsikan sebagai bekal keterampilan dan terapi stres yang mengajak pengrajin makrame untuk fokus,” jelasnya.

Program menyimpul benang ini dilakukan dalam bentuk pelatihan interaktif bersama binaan ODGJ berupa pembuatan kriya makrame dalam berbagai macam karya dekoratif.

Konsep pelatihan makrame dilakukan berbasis pembelajaran menyenangkan dengan mengajak binaan ODGJ untuk tidak hanya belajar membuat kriya makrame, tetapi juga berinteraksi dengan penuh keceriaan. 

“Pelatihan ini tidak hanya menambah variasi kegiatan sebagai upaya mempercepat pemulihan, tetapi dapat meningkatkan kreativitas serta bentuk pelatihan kemandirian bagi warga binaan ODGJ sebagai bekal pascapemulihan dan hasilnya bernilai ekonomis menjadi peluang pemasukan bagi pondok,” ujar Safira.

Menurut dia, kriya makrame sangat tepat bila diajarkan kepada ODGJ dan terdampak NAPZA dibandingkan dengan kerajinan lainnya seperti rajut, anyam, dan lainnya.

Keunggulan makrame yakni pada alat bahan yang sederhana dan utamanya tidak membahayakan penggunanya untuk melukai diri sendiri. 

Ustaz Asep Kurnia selaku pengelola dan pendiri Panti Rehabilitasi Pondok Kajembaran Rahmaniyah mengungkapkan program Makrapi tepat untuk dijadikan kegiatan pendamping dari program yang telah dijalankan pondok.