Lihat, Mahasiswa UGM Buat Jaket Pelindung Diri Saat Kecelakaan, Begini Cara Kerjanya
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Lima mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat sebuah jaket yang bisa melindungi diri saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Kelima mahasiswa UGM itu adalah Ademas Alam Pangestu, Genesis Junior Sumlang, Wahyu Agong Nugroho Jati, Alfian Eka Setyawan, dan Saadah Mardatilah.
Didampingi oleh Ir. Maun Budiyanto sebagai dosen pendamping, kelimanya mendapat sumber dana dari Kemendikbudristek melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karya Inovatif (PKM-KI) UGM.
Produk yang bernama Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino itu mampu mendeteksi terjadinya kecelakaan pada penggunanya.
Ide pembuat jaket keselamatan itu bermula dari tingginya angka korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
Data Korlantas Polri yang dipublikasikan Kementerian Perhubungan menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 kasus pada 2021. Angka kasus kecelakaan tersebut terus meningkat.
“Oleh sebab itu, kami memandang perlu adanya peningkatan Safety Riding tambahan guna menekan angka korban jiwa kecelakaan lalu lintas, terutama roda dua,” kata Ademan Alam Pangestu, Kamis (8/9).
Lebih lanjut ia menjelaskan produk Jacket Air Chuison Restraint Safety System Berbasis Arduino ini dapat mendeteksi kecelakaan secara otomatis dengan menggunakan sistem mikrokontroler dan sensor otomatis.
Lima mahasiswa Vokasi UGM membuat produk jaket yang bisa melindungi kita saat terjadi kecelakaan lalu lintas. Yuk, lihat cara kerja jaketnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News