Aktivitas Gunung Merapi Didominasi Gempa Vulkanik Dalam, Begini Penjelasan BPPTKG
Pada 7 September 2022, gunung berapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu mengalami gempa tremor dengan frekuensi 6 Hz, yang mencerminkan aktivitas fluida gas di kantong magma.
Berdasarkan catatan BPPTKG, gempa tremor di gunung tersebut ketika itu terjadi hanya satu kali dengan amplitudo sekitar 10 mm dan durasi 29 detik.
"Hingga saat ini gempa tremor tersebut tidak mengindikasikan adanya perubahan yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi," kata Agus.
Agus mengatakan Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
"Rekomendasi bahaya masih sama karena volume kubah lava ini masih relatif sama yaitu sekitar 2,8 juta meter kubik pada kubah tengah dan 1,7 juta meter kubik pada kubah barat daya," kata dia.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
BPPTKG menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Merapi didominasi oleh gempa vulkanik dalam. Apa maksudnya?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News