Aktivitas Gunung Merapi Didominasi Gempa Vulkanik Dalam, Begini Penjelasan BPPTKG
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih terus mengeluarkan aktivitas kegempaan.
Berdasarkan pemantauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta selama Agustus 2022 Gunung Merapi rata-rata mengalami gempa internal 100 kali per hari.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan ada peningkatan aktivitas, tetapi masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.
Beberapa waktu terakhir, aktivitas Gunung Merapi didominasi oleh gempa vulkanik dalam (VTA), yang merupakan penanda adanya aktivitas magmatik di bawah puncak Gunung Merapi pada kedalaman sekitar 1,5 kilometer.
Agus menjelaskan kondisi tersebut menunjukkan adanya aktivitas suplai magma. Apabila keluar ke permukaan, akan berupa ekstrusi efusif seperti yang telah terjadi sejak 4 Januari 2021.
"Ini berbeda dengan erupsi 2010 yang juga didahului dengan gempa-gempa VTA. Dengan karakter yang berbeda, dimana frekuensi dan energi gempa VTA saat itu lebih tinggi," kata dia.
Agus mengatakan bahwa Gunung Merapi telah mengalami erupsi efusif selama lebih dari 1,5 tahun.
Menurut dia, aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi, yang terlihat dari jumlah gempa harian dan deformasi yang masih terus terjadi.
BPPTKG menjelaskan bahwa aktivitas Gunung Merapi didominasi oleh gempa vulkanik dalam. Apa maksudnya?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News