Akhir Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata, Begini Penjelasan Epidemiolog UGM
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa waktu lalu menilai bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengatasi penyebaran virus Corona.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akhir pandemi sudah di depan mata. Meski demikian, dia menegaskan bahwa Covid-19 belum berakhir.
Apa yang disampaikan Tedros mungkin diamini oleh sebagian besar ahli, termasuk epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Riris Andono Ahmad.
Bagi Riris istilah "akhir pandemi" lebih tepat diartikan sebagai pandemi Covid-19 tidak lagi menjadi perhatian utama banyak pemangku kepentingan dan masyarakat luas. Faktanya, kata dia, Covid-19 masih ada dan penularannya masih terjadi di seluruh dunia sehingga akan terus berlanjut.
"Bukan berarti pandemi selesai, tidak ada Covid-19 dan tidak ada penularan. Bukan begitu. Covid-19 akan tetap ada dan orang akan hidup berdampingan dengan virus," kata dia, dikutip dari laman resmi UGM.
Dia menekankan bahwa penularan Covid-19 sebagai penyakit masih terjadi dan akan terus terjadi di seluruh dunia. Namun, tingkat keparahan penyakitnya yang berkurang.
Dalam keadaan seperti ini, menurut Riris, kita dapat mengatakan bahwa pandemi bukan lagi masalah kesehatan masyarakat.
Pandemi tidak lagi menjadi prioritas kesehatan masyarakat. Meskipun penyakit ini masih ada, itu tidak dianggap sebagai ancaman kesehatan masyarakat yang utama.
Epidemiolog UGM sepakat bahwa akhir dari pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Begini penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News