Cara Mengembangkan Kampung Sayur di Kota Yogyakarta
“Setiap kampung sayur atau kelompok tani tentu memiliki produk unggulan. Setiap produk bisa diputar di antara kelompok tani untuk saling memenuhi kebutuhan,” ujarnya.
Misalnya, kelompok tani media tanam dan kelompok pengolahan sampah organik bisa saling berkolaborasi dengan pengelola kampung sayur.
“Jika setiap kelompok bisa saling memenuhi kebutuhan dari kelompok lain, produksi kampung sayur akan otomatis terserap,” ucapnya.
Meskipun demikian, intervensi pemerintah daerah juga tetap dibutuhkan untuk menjaga agar ada kesinambungan kegiatan di setiap kampung sayur, khususnya yang menjadi binaan pemerintah daerah.
“Caranya dengan membeli produk yang dihasilkan kampung sayur. Bisa bekerja sama dengan kelompok kuliner yang masuk program Gandeng Gendong. Kelompok kuliner membeli bahan dari produk kampung sayur,” kata Imam.
Dengan demikian, lanjut Imam, pengelola kampung sayur di Kota Yogyakarta bisa menjadi lebih bersemangat untuk menjaga agar kampung sayur terus berkesinambungan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, ada beberapa model pemasaran produk kampung sayur, yaitu donasi atau diberikan ke posyandu dan ibu rumah tangga di sekitar kampung sayur.
Selain itu, ada pula kampung sayur yang menjual produk dengan sistem jual beli yang variatif misalnya dijual kepada masyarakat atau warung di sekitar untuk memastikan agar perputaran modal terjaga.
Pemkot Yogyakarta punya cara agar kampung sayur bisa bertahan dan terus berkembang. Harus saling berkolaborasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News