Harga BBM Naik, Kedelai Mahal, Tahu dan Tempe Mengecil
Hal serupa juga dialami oleh perajin tahu Desa Tuksono, Dawud yang terpaksa memperkecil ukuran tahunya.
"Pilihannya itu, sekarang ukurannya kami kecilkan, tetapi harga tetap sama," katanya.
Langkah mengecilkan ukuran ini dinilai lebih aman dibandingkan menaikkan harga jual tahu. Ia khawatir bila harga jual tahu dinaikkan, konsumen bisa lari. Harga tahu sendiri sekarang berkisar Rp 500 sampai Rp 1.000 per pcs.
"Kalau harga tahu ikut-ikutan dinaikkan, pasti konsumen protes. Apalagi sekarang saya sudah mengurangi produksi dari sebelumnya bisa 1,5 kuintal kedelai per hari, sekarang di bawah satu kuintal. Jadi, bagaimana caranya biar tetap bisa dijual," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Sudarna mengatakan kenaikan harga kedelai terjadi mengikuti kondisi pasar yang mana kedelai yang ada sebagian besar adalah kedelai impor.
Dampak penyesuaian harga BBM mau tidak mau berimbas dari sisi transportasi pengangkutan kedelai tersebut.
"Kondisi pasokan kedelai lokal saat ini belum bisa diharapkan sehingga bagi perajin tahu harus pandai-pandai mengatur volume produksi atau jumlah dan ukuran produk tahunya. Setidaknya untuk mencukupi dan memelihara konsumen loyalnya," ucap dia. (antara/jpnn)
Harga BBM yang naik membuat perajin tahun harus mengecilkan ukuran produk mereka. Harga kedelai sekarang sedang mahal.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News