Polisi Akan Selidiki Insiden Atap Sekolah Ambrol di Gunungkidul

"Harus menyatakan dahulu itu pidana atau bukan, Jika bukan pidana, ya, enggak bakal naik ke tahap penyidikan," kata dia.
Polres Gunungkidul memeriksa sepuluh saksi atas peristiwa ambrolnya atap ruangan SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mahardian Dewo Negoro menjelaskan bahwa sepuluh saksi itu berasal dari sekolah, komite, kontraktor, dan hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta langsung meninjau kondisi sekolah dan menemukan beberapa kaganjilan dalam konstruksi bangunan.
"Tadi saya lihat di atas pakai genting, padahal konstruksi atapnya pakai baja ringan. Jadi, tidak ada penopang yang kuat," katanya pada Selasa (8/11).
Ia meminta kontraktor bangunan sekolah menggunakan bahan bangunan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan pengguna bangunan mengecek kondisi bangunan secara berkala.
"Tadi saya sampaikan, termasuk pengguna harus waspada, bangunan harus sering dicek. Kedua, pengguna juga dalam menentukan spesifikasi yang bagus dan untuk rekanan harus betul-betul memenuhi spesifikasi," ujarnya.
Bupati mengatakan pihak sekolah harus mengutamakan keselamatan siswa, meskipun biaya pembangunan akan sedikit lebih mahal.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggola memastikan bahwa insiden atap sekolah ambrol di SD Muhammadiyah Bogor, Gunungkidul sedang diselidiki oleh anggotanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News