Gunung Merapi Level 3, Terjadi 10 Kali Gempa Tektonik
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah masih mengeluarkan aktivitas kegempaan.
Sejak 2020 Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sehingga jalur pendakiannya ditutup.
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), aktivitas kegempaan Gunung Merapi selama sepekan, 6-12 Januari 2023 masih cukup tinggi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan pada minggu ini terjadi tiga kali guguran lava ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1,2 kilometer.
"Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak enam kali dengan intensitas rendah hingga sedang," kata Agus dalam keterangannya pada Minggu (15/1).
Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah. Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.
Baca Juga:
Pada pekan ini kegempaan Gunung Merapi masih cukup tinggi, tercatat 664 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 17 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 75 kali gempa Fase Banyak (MP), 261 kali gempa Guguran (RF), 1 kali gempa Hembusan (DG), dan 10 kali gempa Tektonik (TT).
"Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," ujarnya.
Gunung Merapi masih berstatus level 3 atau siaga. Pekan lalu terjadi sepuluh kali gempat tektonik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News