28 Persen Pasangan di Yogyakarta Tak Ingin Punya Anak, Akan Jadi Sasaran Program KB
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA PPKB) Kota Yogyakarta mencatat ada sekitar 28 persen pasangan usia subur di Kota Yogyakarta yang tidak mau atau menunda untuk memiliki anak.
Pasangan-pasangan itu akan menjadi target program keluarga berencana (KB) dari Pemkot Yogyakarta.
"Mereka menjadi sasaran untuk kepesertaan program KB dengan menjadi akseptor KB. Khususnya dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)," kata Kepala PPPA PPKB Kota Yogyakarta Edy Muhammad, Rabu (1/2).
Dari sekitar 36.000 pasangan usia subur (PUS) di Kota Yogyakarta baru 54 persen di antaranya yang menjadi peserta KB aktif sehingga jumlah tersebut harus ditingkatkan melalui berbagai upaya.
Dengan mengikuti program KB, menurut Edy, keluarga bisa mengatur atau merencanakan kehamilan dan mengatur jarak kehamilan. Tujuannya, agar kondisi kesehatan ibu dan bayi yang dikandung akan lebih baik.
"Tumbuh kembang anak juga makin baik dan kasus stunting bisa diturunkan," katanya.
Pada 2022 angka stunting di Kota Yogyakarta mencapai 10,8 persen.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Edy mengatakan akan dilakukan program bakti sosial rutin setiap bulan untuk pelayanan KB, baik untuk akseptor baru atau akseptor lama yang ingin mengubah metode KB dan kebutuhan lain.
Pemkot Yogyakarta juga akan menyasar pasangang-pasangan yang tidak ingin memiliki anak. Mereka akan ikut program KB.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News