Inilah 7 Kecamatan di DIY yang Rawan Terjadi Bencana Longsor
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut pada periode 2018 sampai 2022 telah terjadi peningkatan frekuensi kejadian tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan Dalam lima tahun terakhir bencana tanah longsor di Jogja terjadi lebih dari 100 kasus. Sepanjang 2022 bahkan ada 707 kasus tanah longsor di Jogja.
Biwara mengatakan zona rawan bencana longsor selama ini telah terpetakan dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DIY Tahun 2019- 2039.
Berdasarkan peta tersebut, ada empat kecamatan di Kulon Progo yang rawan longsor, yaitu Kecamatan Samigaluh, Kokap, Kalibawang, Girimulyo. Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul bencana longsor rawan terjadi di Kecamatan Semin, Patuk, dan Ponjong.
Untuk mengurangi risiko longsor, menurut Biwara, BPBD DIY lebih banyak mengandalkan edukasi bagi masyarakat agar mampu melakukan mitigasi secara mandiri dengan mengenali tanda-tanda sebelum kejadian.
"Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor, saat hujan lebat dalam waktu yang lama kami sarankan untuk menyelamatkan diri atau berpindah dahulu ke lokasi yang lebih aman," kata dia.
Masyarakat tidak bisa terhantung pada alat sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) karena jumlahnya terbatas.
BPBD DIY telah memetakan di kecamatan mana saja yang rawan terjadi bencana tanah longsor. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News