Kata Pakar UGM Soal Kebakaran Depo Plumpang, Solusinya Adalah...
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara terbaka hebat pada Jumat malam (3/3). Kejadian itu menyebabkan 17 korban jiwa, 49 orang luka berat dan dua luka ringan.
Keberadaan Depo Pertamina Plumpang kini sedang dipertimbangkan untuk dipindah. Rencana itu disambut baik oleh pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi.
Menurut Fahmy, pemindahan adalah solusi yang tepat agar tidak terjadi kebakaran hebat di kemudian hari.
"Opsi pemindahan Depo Pertamina Plumpang merupakan opsi yang tepat dan cepat dengan beberapa alasan. Pertama, penyulut kebakaran berawal dari Depo Pertamina Plumpang, bukan rumah penduduk," kata Fahmy dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin (6/3).
Selain itu, Fahmy mengatakan pemindahan Depo Pertamina Plumpang bisa dilakukan lebih cepat karena hanya membutuhkan kebijakan dari direksi pertamina.
"Pemindahan Depo Pertamina dapat diputuskan secara cepat oleh direksi Pertamina, sedangkan keputusan relokasi kawasan penduduk lebih lama karena melibatkan beberapa pihak yakni Pertamina, Pemda DKI, dan warga," kata dia.
Menurut Fahmy, lokasi Depo Pertamina Plumpang sudah sangat tidak layak karena berada di tengah kawasan padat penduduk serta tidak tersedia buffer water yang cukup untuk proses pendinginan pipa.
Padahal, pendistribusian BBM dari kilang ke Depo Pertamina menggunakan pipa yang sebagian melewati kawasan penduduk sehingga saat pipa terbakar pasti akan menyebabkan kebakaran rumah penduduk di sekitarnya.
Pakar ekonomi energi UGM Fahmy Radhi menilai Depo Pertamina Plumpang harus dipindah secepatnya agar tidak lagi terjadi kebakaran hebat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News