Penjelasan Rektor UGM Soal Uang Pangkal Mahasiswa Baru
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ova Emilia angkat suara terkait uang pangkal mahasiswa baru yang ramai dibahas akhir-akhir ini.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa UGM melakukan aksi demonstrasi menanggapi uang pangkal tersebut.
Ova mengatakan ada kesalahpahaman informasi terkait penerapan uang pangkal.
“Keliru kalau itu untuk semua. Sumbangan ada di mereka yang masuk dalam jalur Ujian Mandiri dan satu lagi dia harus termasuk dalam orang yang mampu," kata Ova, Senin (13/3).
Rektor menegaskan bahwa UGM menujukkan keberpihakkannya kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi lemah.
Mereka akan mendapatkan skema pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta berbagai jenis beasiswa yang tersedia.
“Kami semua concern dengan apa yang menjadi pemikiran atau kekhawatiran kalian. Di dalam konsepnya kami ingin berkeadilan. Orang yang kurang tentunya harus kami bantu, jangan sampai ada kata-kata orang bisa DO gara-gara tidak punya uang," ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof Supriyadi mengatakan skema UKT Pendidikan Unggul diterapkan pada mahasiswa baru yang berasal dari keluarga mampu.
Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia menjelaskan pungutan uang pangkal yang sempat diprotes oleh mahasiswanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News