Tingkat Okupansi dan Reservasi Hotel di Jogja Menurun, Apa Sebabnya?
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Tingkat hunian (okupansi) dan pemesanan atau reservasi hotel-hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada momentum Lebaran 2023 menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Padahal, pada libur Lebaran tahun ini tidak diberlakukan pembatasan pergerakan masyarakat seperti tahun lalu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan tingkat reservasi kamar hotel periode 19-28 April 2023 mencapai angka rata-rata 50 persen.
Sedangkan tingkat okupansi kamar hotel di DIY saat ini rata-rata masih mencapai 20 sampai 40 persen.
Deddy mengaku belum mengetahui penyebab penurunan itu sebab berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jutaan orang diperkirakan memasuki DIY saat mudik lebaran, apalagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga telah dicabut.
"Ini yang belum kami ketahui. Selain PPKM sudah dicabut juga informasi Kemenhub 5,9 juta orang ke Yogyakarta, tetapi tanda hilal reservasi dan okupansi belum tampak di DIY," ujar dia.
Meski demikian, Deddy menargetkan tingkat pemesanan kamar hotel pada Lebaran 2023 masih mampu mencapai 90 persen.
Untuk mencapai target itu, menurutnya, para anggota PHRI telah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu disertai penawaran paket promo Lebaran.
Tingkat reservasi dan okupansi hotel di Jogja pada Lebaran 2023 menurun dibandingkan Lebaran 2022. Apa sebabnya?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News