Hati-Hati Beraktivitas di Lahan Bekas Ternak Terpapar Antraks

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini sedang melakukan sterilisasi di lahan-lahan atau kandang ternak yang pernah terdapat penyakit antraks.
Di lahan tempat ditemukan kasus antraks berpotensi menjadi sarang spora dari bakteri Bacillus anthracis yang mampu hidup dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY meminta agar masyarakat tidak memanfaatkan lahan-lahan tersebut untuk beraktivitas.
Medik Veteriner Madya Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKP DIY Agung Ludiro berharap masyarakat mematuhi imbauan pemerintah daerah agar kasus antraks tidak kembali meluas.
Agung mengatakan area yang diduga sebagai titik spora antraks biasanya adalah lahan bekas penyembelihan atau kandang hewan ternak yang terkonfirmasi positif antraks.
Untuk memastikan lahan terpapar antraks, Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates bersama dinas peternakan di masing-masing kabupaten di DIY melakukan surveilans setiap tahun dengan memeriksa sampel tanah di lokasi yang ditentukan.
"Mereka akan mengambil sampel tanah di lokasi yang diperkirakan spora akan jatuh. Misalnya, di satu titik ada spora kemudian di situ kemungkinan dia bisa terbawa air atau sepatu," kata dia.
Setelah dipastikan sampel tanah terdapat spora antraks, lanjut Agung, lahan tersebut kemudian diplester atau dilapisi dengan semen sekaligus sebagai tanda bahwa dilokasi tersebut terpapar atau pernah muncul kasus antraks.
Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak memanfaatkan lahan atau kandang bekas ditemukannya kasus penyakit antraks.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News