Cara Mencegah Penularan Antraks Menurut Dosen UGM

Rabu, 13 Maret 2024 – 09:15 WIB
Cara Mencegah Penularan Antraks Menurut Dosen UGM - JPNN.com Jogja
Hewan ternak sapi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Seorang warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta baru-baru ini suspek penyakit antraks.

Dosen Fakultas Peternakan UGM Nanung Danar Dono menyarankan warga agar tidak memotong hewan yang sakit atau mengonsumsi hewan yang sudah menjadi bangkai.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mencegah penularan antraks.

"Daging bangkai tidak boleh dikonsumsi karena matinya karena zoonosis bisa menular ke manusia. Tahun lalu di Semanu ada 11 orang tertular dan satu orang meninggal,” kata Nanung.

Langkah yang diambil pada hewan mati karena antraks adalah dengan mengubur atau kremasi.

“Jika tidak ada alat kremasi, dikubur saja ditimbun lalu disemen tidak boleh dibongkar selamanya karena spora sangat awet, anti desinfektan sehingga penting adanya literasi dan edukasi agar kasus seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar hewan yang mati untuk tidak dipindah karena hal itu dapat menyebabkan spora tercecer di mana-mana.

Pada 2023 lalu tercatat 87 orang positif antraks, 18 bergejala dan satu orang meninggal dunia akibat penyakit zoonosis tersebut. (mcr25/jpnn)

Begini langkah mencegah penyebaran antraks menurut dosen peternakan Universitas Gadjah Mada.

Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah

Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia