Cara Mencegah Penularan Antraks Menurut Dosen UGM

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Seorang warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta baru-baru ini suspek penyakit antraks.
Dosen Fakultas Peternakan UGM Nanung Danar Dono menyarankan warga agar tidak memotong hewan yang sakit atau mengonsumsi hewan yang sudah menjadi bangkai.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mencegah penularan antraks.
Baca Juga:
"Daging bangkai tidak boleh dikonsumsi karena matinya karena zoonosis bisa menular ke manusia. Tahun lalu di Semanu ada 11 orang tertular dan satu orang meninggal,” kata Nanung.
Langkah yang diambil pada hewan mati karena antraks adalah dengan mengubur atau kremasi.
“Jika tidak ada alat kremasi, dikubur saja ditimbun lalu disemen tidak boleh dibongkar selamanya karena spora sangat awet, anti desinfektan sehingga penting adanya literasi dan edukasi agar kasus seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya.
Baca Juga:
Ia juga mengingatkan agar hewan yang mati untuk tidak dipindah karena hal itu dapat menyebabkan spora tercecer di mana-mana.
Pada 2023 lalu tercatat 87 orang positif antraks, 18 bergejala dan satu orang meninggal dunia akibat penyakit zoonosis tersebut. (mcr25/jpnn)
Begini langkah mencegah penyebaran antraks menurut dosen peternakan Universitas Gadjah Mada.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News