Publikom Gama akan Gelar Diskusi tentang Problematika Penggunaan AI

Tidak terbatas pada teknologi kecerdasan buatan. Menurut Imam, transformasi yang dimaksud mencakup semua teknologi dan inovasi di bidang komputasional yang telah melahirkan fenomena internet of things, big data, cloud computing, machine learning, dan lain-lain.

”AI generatif terbukti disambut gegap gempita di seluruh dunia. Begitu banyak forum dan lembaga membahasnya. Pertanyaannya, apa saja implikasi AI terhadap dunia komunikasi?” ucapnya.

Mantan anggota Dewan Pers itu menyebut bahwa implikasi AI perlu dijelaskan pada level berbeda-beda. Menurut dia, peta baru permasalahan komunikasi dan informasi di era AI perlu direspons secara bermakna oleh semua pihak, baik oleh praktisi media, para ahli, perguruan tinggi maupun pemerintah dan DPR.

Misalnya, Imam mengatakan pemerintah perlu membuat regulasi yang bisa melindungi masyarakat dari dampak buruk AI, tanpa mereduksi segi-segi positifnya.

”Ketika orang secara autodidak dimungkinkan menjadi wartawan atau praktisi periklanan, apakah mereka masih memerlukan jenjang pendidikan formal? Pendidikan formal yang mesti merumuskan ulang relevansi dirinya sendiri?” katanya.

Ketua panitia acara Ian Agisti Dewi Rani mengatakan seminar tentang AI ini terbuka untuk umum. Kegiatan itu bekerja sama dengan Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan LPP TVRI.

"Puncak kegiatan ini diharapkan bisa menjadi forum untuk mempertemukan alumni lintas angkatan. Lebih dari sekadar reunian, acara ini juga potensial untuk membangun jejaring dan kebersamaan lintas-generasi maupun lintas profesi,” kata Ian. (mar3/jpnn)