Menyelisik 4 Momentum Penting di Pameran Arsip Museum Pers Yogyakarta
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Jika Anda sedang berada di Yogyakarta selama dua pekan ke depan, tidak ada salahnya mampir ke kampus terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) di Jalan Kaliurang KM 14,5 untuk menyaksikan Pameran Arsip Museum Pers Yogyakarta.
Pameran Arsip Museum Pers Yogyakarta resmi dibuka hari ini, 25 Juni sampai 16 Juli 2024. Di sana, Anda bisa menyaksikan berbagai jenis karya jurnalistik yang dihasilkan oleh salah satu media massa tertua di Yogyakarta, Kedaulatan Rakyat (KR).
Pameran tersebut bertajuk "Transisi", menampilkan berbagai jenis artikel yang diproduksi oleh KR dalam empat momentum penting, yaitu kemerdekaan Republik Indonesia 1945, peralihan orde lama ke orde baru 1965, reformasi 1998, dan pencetusan Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2012.
Misalnya, ada sejumlah foto Presiden Soekarno sedang berdialog secara politis dengan tokoh-tokoh Belanda yang didokumentasikan oleh pemberitaan KR.
Selain itu, ada banyak artikel perjuangan kemerdekaan yang masih menggunakan ejaan lama berbahasa Indonesia, seperti artikel berjudul "Bertempoer Badan Telandjang", "Wanita-Rakjat Menolak", "Rapat Oemoem Poetri Islam" dan lain-lain.
Tak hanya kliping artikel, di pameran itu Anda juga akan disuguhkan oleh seni instalasi dan berbagai benda-benda bersejarah yang pernah dipakai oleh jurnalis KR, seperti jaket, rompi, kamera, topi hingga telepon seluler.
Pameran Arsip Museum Pers Yogyakarta diinisiasi oleh guru besar UII Yogyakarta, Prof Masduki. Bekerja sama dengan jurnalis, seniman dan mahasiswa, Masduki menyelenggarakan pameran tersebut bertepatan dengan milad ke-20 jurusan Ilmu Komunikasi UII.
Jika ingin menyelisik empat momentum penting dalam sejarah Indonesia, Anda bisa mampir ke Pameran Arsip Museum Pers Yogyakarta di kampus UII Yogyakarta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News