Sudah Bukan Zamannya Lagi Kampus Bungkam Jika Ada Kasus Kekerasan Seksual
"Kampus harus menghadirkan perlindungan bagi korban," kata One.
Rifka Annisa mengapresiasi semakin banyaknya korban kekerasan seksual yang berani berbicara melalui media sosial.
Menurut One, itu merupakan langkah maju untuk mengentaskan tindak kekerasan seksual di Indonesia.
"Terkadang penyintas menemui jalan buntu dan tidak berani speak up," ucap dia.
Di sisi lain, One juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan beberapa hal sebelum kasus kekerasan seksual itu viral di media sosial.
Niat baik mengadvokasi korban kekerasan seksual, ujar dia, jangan sampai melanggar prinsip-prinsi perlindungan dan kerahasiaan korban.
"Penting untuk memetakan risiko bagi penyintas ketika kasus tersebut viral. Risiko psikologis, risiko sosial, serta risiko hukum. Selain itu, advokasi melalui media sosial perlu berjalan sinergi dengan pendampingan kepada penyintas untuk pemenuhan hak-hak dan kebutuhan dasar mereka," kata One. (mar3/jpnn)
Lembaga advokasi kekerasan seksual Rifka Annisa Women's Crisis Center menilai bukan zamannya lagi kampus merasa malu dan bungkam jika ada kekerasan seksual.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News
