Jangan Lagi Panggil Aku Tempat Wisata Malioboro, Tetapi...
"Dalam waktu tiga bulan kami mendapat instruksi Pak Gubernur (DIY) untuk segara menata kawasan ini jadi kawasan yang indah, kawasan yang bersih, kawasan yang nyaman untuk semua pengunjung di Malioboro ini," ujar dia.
Ia menuturkan bahwa dalam penataan lanjutan selama tiga bulan itu, warna bangunan termasuk pertokoan yang ada di Malioboro akan diselaraskan dengan cat warna putih mengacu kondisi awal kawasan itu.
"Kami juga akan melihat contoh dari cat yang sebenarnya di (bangunan) BPD di ujung utara sisi barat kawasan Cagar Budaya Malioboro ini. Jadi nanti warnanya akan kami seragamkan supaya lebih indah lagi," kata Haryadi.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan Pemda DIY bersama Pemkot Yogyakarta bakal mempercantik kawasan Malioboro dengan menggencarkan perbaikan berbagai sarana dan bangunan di kawasan itu selama tiga bulan.
"Harapan saya dalam waktu tiga bulan ini perbaikan-perbaikan, rehab tegel, (saluran pembuangan) limbah, air, dan sebagainya sudah bisa kita lakukan," kata Sultan.
Menurut Sultan, setelah seluruh PKL pindah ke Teras Malioboro 1 dan 2, fokus Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta saat ini adalah membuat kawasan ikon wisata Yogyakarta itu nyaman bagi pengunjung.
"Bagaimana suasana yang ada di sini ini juga semakin nyaman bagi mereka yang menikmati Malioboro," kata Sultan. (mar3/jpnn)
Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat mulai terbiasa menyebut Malioboro dengan nama kawasan cagar budaya Malioboro.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News