Jangan Lagi Panggil Aku Tempat Wisata Malioboro, Tetapi...

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Penataan yang selama ini dilakukan di Malioboro demi mengubah tempat wisata tersebut sebagai kawasan Cagar Budaya.
Malioboro sedang diusulkan menjadi bagian dari sumbu filosofis Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta ingin masyarakat kini terbiasa menyebut kawasan tersebut sebagai Cagar Budaya Malioboro.
"Kawasan ini marilah kita sama-sama menyebutnya sebagai Kawasan Cagar Budaya Malioboro," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat konferensi pers di trotoar depan Gedung DPRD DIY, Yogyakarta, Jumat (11/2).
Dengan nama baru tersebut, ia berharap tidak ada lagi yang menjuluki kawasan itu dengan penyebutan Malioboro pascarelokasi PKL.
Menurut dia, PKL tetap ada di Malioboro, namun digeser ke lokasi baru yakni di Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.
"Jadi jangan lagi nanti di sini (disebut) pascarelokasi PKL dan sebagainya.Teman-teman (PKL) hanya bergeser. Bukan di Malioboro tidak ada PKL, tetapi PKL-nya bergeser ke Teras Malioboro 1 dan 2," kata dia.
Sesuai dengan permintaan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Pemkot Yogyakarta siap melakukan penataan lanjutan untuk mempercantik Malioboro.
Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat mulai terbiasa menyebut Malioboro dengan nama kawasan cagar budaya Malioboro.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News