Ngejaman Keben: Bukti Harmonisasi Masyarakat Tionghoa dan Keraton Yogyakarta
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sejarah dan cerita panjang Keraton Yogyakarta telah dinarasikan dalam berbagai bentuk.
Baik melalui tulisan, seni budaya hingga monumen penanda untuk mengenang suatu peristiwa.
Tak ayal banyak peninggalan berupa monumen yang bisa ditemukan di sudut-sudut Yogyakarta.
Bila sering melintas di Jalan Rotowijan yang berada di sisi barat Keraton Yogyakarta, mesti tak asing dengan Ngejaman Keben.
Sebuah monumen berbentuk jam besar dan prasasti, berdiri tegak di bawah rimbunnya pohon preh.
Bagi wisatawan, Ngejaman Keben begitu asing sekalipun sering melihatnya.
Namun, bagi masyarakat Yogyakarta Ngejaman Keben adalah monumen bersejarah.
Dilansir dari laman resmi Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Ngejam Keben merupakan wujud harmonisasi hidup antara masyarakat Tionghoa, pegawai Gubermen dan Keraton Yogyakarta kala itu.
Pernah melihat Ngejaman Keben di Yogyakarta? Monumen ini ternyata memiliki nilai historis bagi Keraton Yogyakarta dan masyarakat Tionghoa di Yogyakarta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News