PSSI Akhirnya Buka Suara Terkait Utang Rp 672 Miliar, Ternyata, Masalahnya Adalah...

Jumat, 18 Maret 2022 – 09:15 WIB
PSSI Akhirnya Buka Suara Terkait Utang Rp 672 Miliar, Ternyata, Masalahnya Adalah... - JPNN.com Jogja
Sekjen PSSI Yunus Nusi. Foto: pssi

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Para pencinta sepak bola di Indonesia tetiba dikagetkan dengan adanya tuntutan dari sebuah perusahaan di Belgia, Target Eleven, kepada PSSI.

Target Eleven membuat sebuah laporan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) untuk menuntut PSSI agar membayar utang sebesar 47 juta dolar AS atau sekitar Rp 672.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa utang itu seharusnya bukan menjadi tanggung jawab PSSI melainkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Yunus menjelaskan bahwa utang tersebut berawal dari kerja sama antara Target Eleven dan PT LPIS pada 2013.

Pada masa itu, persepakbolaan Indonesia diwarnai adanya dua kompetisi yaitu Liga Super Indonesia (ISL) yang diakui FIFA dan Liga Primer Indonesia (LPI) yang dianggap liga terpisah atau breakaway league lantaran tak sah di bawah PSSI.

Adapun PT LPIS merupakan operator kompetisi Liga Primer Indonesia tersebut.

PSSI pun menyesalkan kenapa Target Eleven tidak menyinggung nama LPIS dalam keterangannya mengenai kasus yang sudah dilaporkan tersebut.

"PSSI berniat baik untuk menyelesaikan kasus ini. Namun, Target Eleven bersikeras untuk menyeret administrasi sekarang yang tidak tahu menahu mengenai perjanjian yang terjadi hampir satu dekade yang lalu. Pihak LPIS tidak pernah disinggung dan dilibatkan oleh oleh Target Eleven dalam kasus ini," ujar Yunus Nusi, dikutip dari laman resmi PSSI.

PSSI dituntut untuk membayar utang sebesar Rp 672 miliar. Sekjen PSSI Yunus Nusi pun angkat bicara dan menjelaskan duduk persoalan kasus tersebut.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News