Seusai Ribut dengan Anggota Dewan, Mahfud MD: Walaupun Jelek, Jangan Bubarkan DPR!
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sedang jadi sorotan setelah bersitegang dengan beberapa anggota Komisi III DPR RI saat rapat dengar pendapat di Jakarta pada Rabu (29/3).
Mahfud MD dicecar oleh anggota dewan soal transaki janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan.
Aksi Mahfud MD banyak mendapat dukungan dari warganet. Wacana tentang pembubaran DPR dan partai politik pun mencuat di media sosial (medsos).
Menyikapi isu pembubaran DPR dan partai politik, Mahfud MD mengatakan hal itu bukan keputusan yang baik untuk negara demokrasi.
"Banyak orang mengatakan sekarang di medsos (untuk) membubarkan DPR, bubarkan partai politik. Saudara, itu adalah pilihan yang sangat jelek. Saya ingin tegaskan, daripada tidak ada DPR, daripada tidak ada parpol, lebih baik kita hidup bernegara ini mempunyai DPR dan mempunyai parpol, meskipun jelek," kata Mahfud saat menyampaikan ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Minggu malam (2/4).
Mahfud menjelaskan bahwa di berbagai negara yang menerapkan sistem monarki, justru terjadi potensi kesewenang-wenangan karena masyarakatnya tidak dapat mengontrol kinerja pemerintah.
Ia mencontohkan pada masa Khilafah Islamiah yang menerapkan sistem monarki, pelanggaran dan kesewenang-wenangan terbukti banyak terjadi.
Bahkan, pembunuhan terhadap para ulama juga tidak terelakkan hanya dipicu perbedaan pandangan politik dengan khalifah.
Menkopolhukam Mahfud MD meminta masyarakat untuk tidak berpikir membubarkan DPR RI karena lembaga itu sangat penting dalam negara demokrasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News