Megawati Sempat Ragu Meneken Pembentukan KPK
"Lalu, beliau (Bambang Kesowo) mengingatkan saya, 'nanti Ibu kalau enggak teken, ibu dibilang presiden yang tidak antikorupsi'. Wah, betul juga. Ya wis saya teken saja," ujar Megawati.
Pada kesempatan itu Megawati menegaskan bahwa pernyataannya itu bukan berarti menunjukkan bahwa dia tidak setuju dengan pembentukan KPK.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa telah terjadi kekeliruan narasi yang berkembang saat ini bahwa Megawati menginginkan KPK dibubarkan.
"Itu dipelintir. Maksud Bu Mega, beliau yang mendirikan KPK, (tapi korupsi) masih jadi persoalan pokok," kata dia.
Bahkan, menurut Hasto, Megawati justru menegaskan bahwa ketika KPK didirikan bentuknya hanya komisi yang berarti sifatnya ad hoc atau dapat dibubarkan kapan saja alias bukan lembaga permanen.
"Bu Mega menegaskan jangan hanya komisi karena komisi sifatnya bukan permanen," kata dia.
Menurut Hasto, Megawati hanya ingin agar gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia benar-benar bisa menurunkan angka serta perilaku korupsi anggaran negara.
"Harus ada upaya sungguh-sungguh, komitmen pemimpin nasional dan anak bangsa untuk mencegah korupsi," ujar Hasto.
Hasto juga mengaku telah melakukan konfirmasi kepada Megawati terkait framing pemberitaan sejumlah media massa itu.
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri mengaku sempat ragu meneken pembentukan KPK karena tidak setuju dengan bentuk lembaga yang bersifat ad hoc.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News