Menerawang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Seusai Pemilu 2024
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof Edy Suandi Hamid mengatakan biaya tinggi pada politik akan berjalan lurus dengan pertumbuhan ekonomi.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Kontemplasi Ekonomi Politik “Pemilu 2024 & Arah Ekonomi Ke Depan” yang diselenggarakan pada Jumat (9/2).
Menurut Prof Edy kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) menjanjikan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan angka yang dimunculkan yakni rata-rata pertumbuhan 7 persen per tahun.
Angka tersebut pernah dicapai pada masa Orde Baru dan pada era Presiden Joko Widodo ada di kisaran 5 persen per tahun.
“Tentu angka 7 persen tidak mudah diwujudkan untuk jangka pendek misalnya tahun 2024 atau 2025. Bukan tidak mungkin mewujudkan pertumbuhan ekonomi tinggi seperti masa lalu," katanya.
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang dibutuhkan global seperti nikel, bauksit, batubara, serta hasil pertanian/perkebunan seperti minya sawit, udang hingga kopi.
“Kedua, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang banyak dan kini memasuki masa bonus demografi. Hal ini jika dikelola dengan baik akan menaikkan produksi dan produktivitas nasional lebih cepat,” kata mantan Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor tersebut.
Ia menilai harapan seperti ini logis dimunculkan walaupun sulit diwujudkan dalam jangka pendek.
Rektor Universitas Widya Mataram Prof Dr Edy Suandi Hamid bicara pertumbuhan ekonomi setelah perhelatan Pemilu 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News