Dekan Fisipol UGM Sebut Film Dirty Vote sebagai Puncak Kegelisahan Masyarakat
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dekan Fakultan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi memuji film dokumenter berjudul Dirty Vote garapan sutradara Dandhy Dwi Laksono.
Menurut Wawan, film ini diibaratkan sebagai alarm berbahaya sehingga semua orang harus bergerak.
"Film ini saya rasa menjadi puncak dari kegelisahan masyarakat sipil," kata Wawan ketika menjadi penanggap diskusi film Kecurangan Pemilu Dirty Vote di UGM pada Selasa (13/2).
Menurutnya kegelisahan-kegelisahan itu muncul setahun terakhir dan beberapa bulan menjelang pesta demokrasi.
Film berdurasi sekitar dua jam tersebut menurutnya sangat bermakna karena menjadi salah satu dokumen sejarah demokrasi dan politik.
"Orang kalau tidak setuju dengan film ini buat film yang lain dong. Orang enggak setuju dengan datanya, tampilkan data yang lain. Enggak usah dengan cara-cara yang berbeda apalagi dengan cara-cara kekuasaan," ujarnya.
Baca Juga:
Hasil dokumentasi lewat film dokumenter ini baginya kian bermakna ketika sisi kritis dan gelap ditampilkan untuk pembangunan demokrasi ke depannya.
Wawan menilai film yang disutradarai Dandhy Laksono tersebut sebagai penyemangat sekaligus kritikan untuk Fisipol UGM. (mcr25/jpnn)
Menurut Dekan Fisipol UGM, film dokumenter Dirty Vote ini sangat bermakna. Begini penjelasannya.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News