Gunung Merapi Siaga, Tempat Wisata dan Penambangan Pasir Ditutup Sementara

Kamis, 10 Maret 2022 – 14:20 WIB
Gunung Merapi Siaga, Tempat Wisata dan Penambangan Pasir Ditutup Sementara - JPNN.com Jogja
Sebanyak 24 truk angkutan pasir terjebak banjir lahar hujan dari Gunung Merapi di Sungai Boyong, Ngepring, Pakem pada Kamis (3/2) siang. Foto ANTARA/HO-Tim Reaksi Cepat BPBD Sleman

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dampak dari aktivitas Gunung Merapi oada Rabu (9/3) malam adalah penutupan sementara beberapa tempat wisata di jalur lereng gunung dan penambangan pasir. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan mengatakan keputusan tersebut diambil karena telah terjadi beberapa kali awan panas guguran (APG) pada Rabu malam dan Kamis (10/3) dini hari.

"Setelah adanya APG Gunung Merapi pada Rabu (9/3) hingga pagi tadi, jalur penambangan dan jalur wisata di lereng Merapi bagian atas langsung ditutup sementara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," kata Makwan.

Jalur penambangan pasir yang ditutup tersebut berada di Kelurahan Kepuharjo, Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan yang menuju ke Sungai Gendol.

Sedangkan jalur wisata yang ditutup sementara adalah rute jip wisata Volcano Tour di Kelurahan Kepuharjo dan Umbulharjo yang menuju ke arah Bunker Kaliadem.

Ia mengatakan seluruh alat berat yang ada di kawasan penambangan pasir Sungai Gendol, Kepuharjo saat ini juga sudah dipindahkan ke lokasi yang aman.

"Jalur wisata arah Bunker Kaliadem juga sudah dikosongkan dari armada jip wisata," katanya.

Makwan mengatakan saat ini kondisi Gunung Merapi sudah melandai.

BPBD Sleman menutup sementara jalur wisata dan tempat penambangan pasir yang berada di lereng Gunung Merapi. Merapi siaga.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia