Gunung Merapi Siaga, Tempat Wisata dan Penambangan Pasir Ditutup Sementara
Pada Rabu malam hingga dini hari tadi terjadi APG sebanyak lima kali dengan jarak luncur kurang lebih 5 kilometer di arah Sungai Gendol.
"Kondisi sudah melandai, namun kami tetap melakukan upaya antisipasi jika aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat," katanya.
Seluruh warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan yang mengungsi di Balai Kelurahan Glagaharjo pagi ini juga sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Namun warga tetap diminta waspada jika aktivitas Merapi naik lagi," katanya.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah mengalami peningkatan aktivitas dengan munculnya luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 5 kilometer mengarah ke tenggara pada Rabu (9/3) sejak pukul 23.18 WIB.
Selain itu, teramati pula lava pijar sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur maksimum 1,8 kilometer ke arah barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya APG masing-masing adalah pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.
Kemudian APG kembali terjadi dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer pada Kamis (10/3) dini hari pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik. BPPTKG menyatakan pada pukul 01.30 aktivitas Gunung Merapi telah melandai.
BPBD Sleman menutup sementara jalur wisata dan tempat penambangan pasir yang berada di lereng Gunung Merapi. Merapi siaga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News