Belajar dari Nike, Wisudawati UNY yang Berjuang dalam Keterbatasan Ekonomi

Selain itu, Nike juga mengaku mengikuti seleksi mandiri UNY yang secara tidak sengaja diketahuinya.
Dengan mengandalkan buku latihan soal SBMPTN dari ayahnya itu, ia akhirnya diterima di UNY.
Nike tak ingin mengecewakan pengorbanan orang tuanya sehingga berusaha semaksimal mungkin dalam mengikuti semua proses perkuliahan.
"Tugas selalu saya kerjakan tepat waktu dan tidak pernah absen," ujarnya.
Kondisi kemudian berubah ketika pandemi merajalela. Beberapa aspek di kehidupan terkena imbasnya.
Pandemi pula yang membuat ayahnya tidak bekerja dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan ibunya mulai memutar otak dengan menjual kue kering dan nasi kotak.
Nike dan adiknya turut membantu sang ibu berjualan. Pagi hingga siang ia berjibaku mempersiapkan bahan. Kemudian, malamnya mulai berjualan.
Selain membantu ibunya berjualan Nike juga mengajar les privat dan mengerjakan skripsi. Mengerjakan skripsi di laptop pun harus berganti dengan adiknya yang juga belajar secara daring.
Kisah Nike, seorang anak sopir bus dan penjual nasi goreng yang penuh perjuangan dalam menyelesaikan pendidikannya di UNY.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News