Menteri ESDM: Dedieselisasi Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Indonesia Butuh Bantuan

Jumat, 25 Maret 2022 – 07:10 WIB
Menteri ESDM: Dedieselisasi Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Indonesia Butuh Bantuan - JPNN.com Jogja
Menteri ESDM Arifin Tasrif membuka seminar internasional dalam rangkaian kegiatan G20 Presidensi Indonesia. Foto: dok. Kementerian ESDM

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam mengalihkan pembangkit listrik ke tenaga berbasis fosil secara bertahap melalui program dedieselisasi.

Program tersebut didukung oleh terlaksananya kegiatan G20 Presidensi Indonesia. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa program dedieselisasi merupakan sebuah lompatan besar dalam pencapaian Net Zero Emission pada 2060 mendatang.

"Adanya program ini menjadi langkah awal dalam mereduksi emisi dan meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan," kata Arifin saat membuka seminar internasional dalam rangkaian pertemuan Energy Transition Working Group (ETWG) di Yogyakarta pada Rabu (23/3).

Keberagaman dan kekayaan sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia katanya harus dioptimalkan sejalan dengan kemampuan adopsi akan teknologi dan inovasi.

Lebih lanjut, pemilihan teknologi dikatakannya harus tepat guna menjamin akses listrik yang berkelanjutan dan berkualitas kepada masyarakat. 

"Pekerjaan rumah kami adalah bagaimana teknologi bisa menciptakan industrialisasi EBT," imbuhnya. 

Untuk mendorong kemajuan teknologi EBT tersebut, pemerintah mendukung adanya kerja sama dengan semua pihak.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa program dedieselisasi merupakan sebuah lompatan besar dalam pencapaian Net Zero Emission pada 2060 mendatang.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News