Disdag Yogyakarta Waspadai Modus Baru Penjual Minyak Goreng Dadakan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kelangkaan minyak goreng curah di Kota Yogyakarta masih terjadi sehingga menyebabkan komoditas tersebut menjadi sangat mahal di pasaran.
Beberapa agen yang ada di Kota Yogyakarta mengeluhkan pasokan yang tersendat dari distributor yang ada di Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil pemantauan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, beberapa agen yang masih memiliki stok minyak goreng curah menjual barang mereka dengan Rp 20.000 per kilogram.
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti mengatakan saat ini pihaknya sedang memantau adanya kemungkinan modus baru para penjual minyak goreng dadakan.
Modus tersebut adalah dengan mengemas ulang minyak goreng curah sehingga menjadi minyak goreng kemasan yang bisa dijual dengan harga tinggi.
"Ini yang juga harus diawasi. Sekarang banyak merek baru minyak goreng. Tentunya, harus dipastikan kesesuaian atau standar pengemasannya dan informasi lain di kemasan harus benar," katanya.
Riswanti menyebut, pemerintah sebelumnya berupaya menghilangkan minyak goreng curah dan menggantinya dengan minyak goreng kemasan sederhana sehingga konsumen mendapat informasi atas produk yang dibeli.
"Jika membeli curah, tidak ada informasi apa pun yang diperoleh konsumen. Tidak ada nilai gizi atau tanggal kedaluwarsa," ucap dia.
Saat minyak goreng curah sedang langka, Disdag Kota Yogyakarta sedang mengawasi kemungkinan terjadinya modus baru para penjual minyak goreng dadakan. Apa itu?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News