Kerja Keras Mita, Anak Buruh Tani yang Mengenyam Pendidikan hingga S2 di UNY
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk menuntut ilmu.
Melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya merupakan impian hampir setiap orang.
Mita Saputri, alumni SMAN 1 Rowokele Banyumas adalah bukti kendala ekonomi bisa diatasi.
Anak kedua pasangan Turmudi seorang buruh tani dan Siti Fatimah seorang penjahit itu, sempat ragu melanjutkan studi pascalulus SMA karena kondisi ekonomi keluarganya.
Tak patah arang, Mita mulanya mencoba meyakinkan kedua orang tuanya agar diizinkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Awalnya orang tua kaget atas keinginan saya itu karena hanya seorang buruh dan penjahit. Bagi mereka berat untuk menyekolahkan anaknya di jenjang kuliah," ujar Mita.
Biaya kuliah, biaya pendidikan, buku dan indekos tersebut menjadi pertimbangan yang cukup memberatkan orang tuanya.
Gayung pun bersambut. Seorang guru Bimbingan Konseling di sekolahnya memberi informasi penting terkait beasiswa Bidikmisi.
Mita Saputri, seorang anak buruh tani dan penjahit semula terkendala ekonomi untuk melanjutkan pendidikan tinggi, tetapi semuanya terbayar berkat usaha dan doa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News