Cara Mengurangi Konsumsi Minyak Goreng Ala Dosen UNY
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia.
Tidak dimungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat membutuhkan minyak goreng untuk berbagai hidangan.
Penggunaan minyak goreng dalam dunia memasak sudah tak terlepaskan dari makanan yang kita santap.
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Marwanti menyebut penggunaan minyak goreng sudah mendarah daging sejak zaman nenek moyang.
Ia mengambil contoh ketika bangun tidur masyarakat sudah disuguhi secangkir kopi dan kudapan gorengan.
"Bahkan dalam kondisi minimal, ketika bahan-bahan mentah untuk sambal saja sebagian digoreng dulu sebelum diulek," katanya pada Kamis (28/4).
Menurutnya, persenyawaan dengan minyak goreng terjadi pagi sampai sore hari. Bahkan ketika sore hari.
Dosen Prodi Pendidikan Teknik Boga mengingatkan bahwa ada sisi lain dari minyak goreng yang memicu sejumlah gangguan dalam tubuh, obesitas, kolesterol berlebih, asam urat, gangguan jantung, diabetes, terganggunya fungsi otak hingga kanker.
Terlalu sering mengonsumsi makanan yang berbahan makan minyak goreng bahaya loh bagi kesehatan. Ada tips dari dosen tata boga UNY.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News