Dokter Jelaskan Kronologi Wafatnya Buya Syafii Maarif

Sejak saat itu, kata dia, tim dokter dari RS PKU Muhammadiyah dan tim medis kepresidenan berkoordinasi mengupayakan kateterisasi jantung Buya Syafii.
"Ternyata hasilnya memang pembuluh darah jantungnya ini sudah sulit, sumbatannya terlalu banyak, terlalu keras dan memang sudah sulit untuk pemasangan ring atau pun suatu operasi bypass," kata Evita.
"Kami dari tim medis,dokter jantung, dan tim dokpres pun sudah ke sini sendiri dan melihat sendiri. Kami memutuskan untuk pengobatan yang optimal terlebih dahulu," imbuh Evita.
Pengobatan intensif tersebut, menurut Evita, membuahkan hasil positif.
Pada saat itu kondisi Buya Syafii mulai stabil dan alat bantu pernapasan mulai dilepas.
"Fisioterapi, bahkan kami sudah merencanakan beliau untuk dipulangkan sebetulnya," kata Evita.
Meski demikian, pada Kamis (25/5) malam Buya Syafii mengeluhkan sesak napas.
Hasil evaluasi tim medis, pasien mengalami serangan jantung ulang dan melakukan penanganan sesuai dengan prosedur standar.
Tokoh Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat (27/5) pagi. Begini kronologinya. Berkali-kali mengeluhkan jantung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News